Cerita Galau Hari Raya

Ya Tuhan...

Hari ini lafadz yang mengagungkan kebesaran-Mu bergema. Ucapan puji dan syukur pada-Mu berkumandang bersahut-sahutan seperti tetesan hujan yang jatuh hari ini di kotaku. Namun, ada yang mengganggu pikiranku hari ini Tuhan. Bukan soal ketuk palu penetapan 1 Syawal yang bervariasi di negeriku. Bukan pula soal aku bisa beli baju buat lebaran atau tidak.

Aku galau Tuhan tentang Apakah aku telah 'kembali'? atau kah aku orang yang sama dengan hari-hari sebelumnya?. Aku galau Tuhan tentang sebagian besar hamba-Mu yang hari-harinya diisi kegalauan soal sandang, pangan, papan & pendidikan. Sirnakah kegalauan mereka Tuhan? atau kah kegalauan mereka sama dengan hari-hari sebelumnya?

Ya Tuhan...
Jika saja hari ini aku boleh lancang memohon pada-Mu, aku mohon tetap tegakkan punggung orang-orang yang terus berusaha mengikis kegalauan mereka. Aku mohon tetap kuatkan kaki orang-orang yang terus mencoba melangkah mengikis kegalauan mereka. Aku mohon tetap kobarkan dalam hati orang-orang yang yang terus berusaha mengikis kegalauan mereka bahwa akan ada hari dimana kegalauan itu sirna.

Tanpa mengurangi puji dan syukur hamba akan nikmat hari raya 'kembali' ini, hamba memohon maaf telah galau Tuhan.

Kepada rekan-rekan yang membaca tulisan ini, aku ucapkan Mohon Maaf Lahir Batin. Selamat berhari raya Iedul Fitri 1 Syawal 1432 H. Minal aidzin wal faidzin.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Malam Pergantian Tahun & Resolusi