Proxmox VE 3.3?

Kami menggunakan Proxmox VE sejak versi 2.1 dan terus menggunakannya hingga versi 2.3. Selama menggunakan Proxmox VE, jelas OS virtualisasi ini memang asyik untuk dioprek. Selain karena berbasis Debian, fitur yang ditawarkan juga sangat membantu pekerjaan administrasi IT. Dengan tambahan utak-atik, Proxmox VE 2.3 kami siapkan untuk jadi production server.

Namun, ada fakta menarik dari pemasangan (installation) Proxmox VE 3.3 hari ini. Dalam dokumen langganannya (subscription document), disebutkan bahwa Proxmox VE 3.3 tidak dianjurkan untuk digunakan sebagai production server tanpa berlangganan. Mengapa? karena tidak akan ada pemutakhiran yang stabil yang didapat untuk versi tidak langganan. Satu-satunya cara agar mendapat versi pemutakhiran stabil hanya dengan berlangganan. Untuk langganan community level, harganya dibanderol 4.16 Euro per bulan per Socket-CPU (Server). Jika ada 2 server dengan 3 socket CPU (24 Core), maka harga yang harus dibayar selama setahun adalah 299.52 Euro atau setara dengan Rp. 4.300.000,-.

Sementara kami adalah pengguna Proxmox VE yang tidak pernah berlangganan sama sekali dan mungkin tidak akan.  Maka, mungkin ini saatnya mengucapkan selamat tinggal untuk Proxmox VE. Platform apa lagi yang kira-kira cocok untuk menggantikan Proxmox VE ya?

NB : ISO dan Subscription Document bisa dilihat di http://www.proxmox.com/downloads.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Malam Pergantian Tahun & Resolusi