Kombur Malotup!

Ya Tuhan... Hari ini lafadz yang mengagungkan kebesaran-Mu bergema. Ucapan puji dan syukur pada-Mu berkumandang bersahut-sahutan seperti tetesan hujan yang jatuh hari ini di kotaku. Namun, ada yang mengganggu pikiranku hari ini Tuhan. Bukan soal ketuk palu penetapan 1 Syawal yang bervariasi di negeriku. Bukan pula soal aku bisa beli baju buat lebaran atau tidak. Aku galau Tuhan tentang Apakah aku telah 'kembali'? atau kah aku orang yang sama dengan hari-hari sebelumnya?. Aku galau Tuhan tentang sebagian besar hamba-Mu yang hari-harinya diisi kegalauan soal sandang, pangan, papan & pendidikan. Sirnakah kegalauan mereka Tuhan? atau kah kegalauan mereka sama dengan hari-hari sebelumnya? Ya Tuhan... Jika saja hari ini aku boleh lancang memohon pada-Mu, aku mohon tetap tegakkan punggung orang-orang yang terus berusaha mengikis kegalauan mereka. Aku mohon tetap kuatkan kaki orang-orang yang terus mencoba melangkah mengikis kegalauan mereka. Aku mohon tetap kobarkan dalam hati ora

Kita mungkin mengenal beberapa cara mengurangi berat badan, seperti diet dan olahraga. Jargon "diet" sebenarnya masih agak tabu untukku dan mungkin bagi sebagian yang lain. Walau terkesan tabu, tapi aku coba cerita sedikit hal-hal tentang diet dan beberapa hal yang sudah aku jalani sampai hari ini. [kok bisa tabu dengan diet sih pi?] Aku dulu termasuk orang yang tidak begitu simpatik dengan yang namanya diet, karena terkesan seperti menyiksa sendiri. Kamu harus menjadi kamu apa adanya bukan? Tidak peduli dengan ukuran tubuhmu. Lalu, bagaimana kalau semua itu mulai mengikis perlahan kebugaran dan kesehatanmu? Morgan Spurlock dalam film dokumenternya berjudul Super Size Me, memberi gambaran padaku bagaimana obesitas menjadi masalah besar bagi masyarakat modern. Saat ini serangan makanan siap saji bertubi-tubi menghajar masyarakat tanpa kenal belas kasihan. Film dokumenter Spurlock ini memberikanku inspirasi dan akhirnya memutuskan untuk mengubah cara pandang terhadap diet. Bebe

Katakanlah: "yaa Azhiim" (Yang Maha Agung), Engkaulah Yang Maha Agung Sungguh kami mempunyai masalah yang berat dan semua hal yang kami khawatirkan Akan menjadi mudah dengan menyebutkan Nama-Mu Yang Agung Engkau adalah Yang Maha Terdahulu, Yang Terdahulu sejak zaman azali Engkaulah Yang Maha Lembut, Yang Kelembutannya tak berkesudahan Hilangkanlah dari kami apa yang telah menimpa kami Dari persoalan-persoalan yang berat dan rumit (Qul ya Adzhiim) Buku yang bertajuk "Hidup itu Indah" ini sebenarnya adalah sebuah kumpulan komik karya Mas Aji Prasetyo . Seperti halnya sebuah komik, mungkin kita berharap akan tertawa ketika membacanya. Namun, buku ini tidak diberi label "buku komik humor", jadi kita boleh mengeluarkan ekspresi apa saja selain tawa. Membaca komik opini ini membuat aku menitikkan air mata, dan kalau tidak karena malu mungkin sudah menangis tersedu-sedu. Beberapa cerita memang begitu mengharukan bagiku. Entah kalian akan merasakan efek yang sama